Selasa, 28 Februari 2012

Nagan Kembangkan Kopi Hutan Beutong Ateuh - Serambi Indonesia


JEURAM-Pemerintah Kabupaten Nagan Raya kini mulai mengembangkan tanaman kopi yang berasal dari kawasan hutan di kawasan pedalaman setempat, guna mendapatkan lisensi dari pemerintah sekaligus pembudidayaan tanaman kopi dimaksud.


Apalagi jenis tanaman kopi yang mempunyai citarasa khas dan berbeda dari kopi jenis lainnya itu, hingga kini belum diketahui sehingga harus dilakukan penelitian terlebih dahulu.



“Pengembangan kopi khas Beutong Ateuh Banggalang ini masih terus kita lakukan guna mendapatkan lisensi dari pemerintah, karena jenis kopi yang kini digunakan oleh masyarakat untuk minuman sehari-hari ini sangat diminati oleh masyarakat,” kata Plt Sekretaris Camat Beutong Ateuh Banggalang Kabupaten Nagan Raya, Maksum Sip kepada Serambi, Senin (27/2) kemarin di Jeuram. Harga jual kopi hutan tersebut kini seharga Rp 60.000/Kg.



Bahkan dalam satu bulan, masyarakat di Beutong Ateuh Banggalang produksi biji kopi tersebut mencapai sekitar 50 kilogram. Kopi tersebut masih diusahakan secara terbatas, karena biji kopi itu harus diambil dari kawasan hutan.



“Kami juga membuka peluang bagi investor yang mau menanamkan modalnya di bidang kopi Beutong Ateuh Banggalang ini,” pungkas Plt Setcam Beutong Ateuh Banggalang. 

Minggu, 05 Februari 2012

Kopi Gayo

Gambaran Umum
Gayo merupakan wilayah yang terletak di antara pengunungan bukit barisan. Wilayah yang masuk dalam wilayah Gayo (Tanah Gayo) meliputi Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues. Kopi Gayo merupakan kopi jenis Arabika yang ditanam di kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues. Kopi Gayo ditanami pada daerah pengunungan Bukit Barisan dengan ketinggian dari 900 - 1500 dpl.

Luasan Lahan 
Total luas lahan untuk ketiga kabupaten tersebut untuk tanaman kopi Arabika 86.000 ha, masing-masing Aceh Tengah 46.000 ha, Bener Meriah 37.000 ha dan Gayo Lues 3.000 ha.

Varietas
Varietas kopi yang banyak di tanam di dataran tinggi Gayo meliputi Timtim, P 88 dan Borbor