Rabu, 25 April 2012

Petani Kopi Gayo Akan Mendapatkan 173 Miliar


BANDA ACEH (bisnis-jabar.com): Petani kopi di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah bakal mendapat dana premium sosial dari fair trade sekitar Rp173 miliar pada 2012, jika penjualan kopi Gayo mencapai target yang ditentukan perdagangan dunia.
Ketua Asosiasi Produser Fair Trade Indonesia (APFI) Mustawalad di Takengon, Senin menyatakan, dana premium sosial itu nantinya, 25 persen diperuntukkan bagi peningkatan produksi dan penyelamatan lingkungan dan 75 persen lainnya dikelola petani.
Saat ini, sebut Mustawalad, jumlah petani fair trade 25.438 orang dengan luas lahan 29.183 hektare. Dengan estimasi produksi 43.775.865 kilogram. Dari semua ini, diperkirakan sosial fair trade Rp173 miliar selama tahun 2012.
“Dalam waktu dekat ini, saya bersama 13 orang lainnya dari berbagai koperasi di Aceh Tengah dan Bener Meriah akan menuju Banglore, India, dalam rangka menghadiri acara yang digelar Network of Asian Producers (NAP), tanggal 21-22 Januari 2012,” ujar Mustawalad.
Agendanya sendiri salah satunya, kata Mustawalad, adalah pengukuhan Ketua Forum Kopi Fair Trade Asia Fasifik.
Ia mengatakan dari segi potensi dan prosek kopi Gayo sangat terbuka lebar di pasar dunia.
“Selain disukai, menurut Fair Trade Amerika, kopi Gayo masuk salah satu kopi termahal di dunia,” kata Mustawalad.
Selain itu, katanya lagi, saat ini, beberapa koperasi kopi di Aceh Tengah sudah mendapat kredit lunak dari bank luar negeri seperti Islamic Development Bank.
“Kita berharap kepada para petani kopi Gayo untuk meningkatkan mutu kopi mereka, karena akan menguntungkan petani sendiri,” jelas Mustawalad.

Minggu, 22 April 2012

Standart Quality Kopi & Kakao




Salah satu tujuan penting sertifikasi adalah untuk memperbaiki kualitas barang yang menjadi objek dari sertifikasi itu sendiri. Saat ini belum semua petani, kolektor dan supplier yang terlibat dalam usaha kopi dan kakao mengetahui secara benar standar dan kualiti untuk perdagangan international (ekspor).

Pada tingkat petani standar kualiti kopi dan kakao akan dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:
  1. Pemilihan lokasi lahan yang cocok untuk tanaman. Untuk kopi arabika menghendaki areal ketinggian minimum 900 dpl dan pertumbuhan optimum di ketinggian 1200-1400 dpl . Untuk Kakao pertumbuhan optimumnya di ketinggian 600 dpl dan ketinggian maximum yang masih bisa ditanami kakao adalah 1200 dpl.
  2. Pemilihan bibit unggul. Pemilihan bibit unggul merupakan poin yang sangat penting untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pemilihan bibit juga harus memperhatikan lahan yang akan ditanamani kopi atau kakao, karena ketinggian lahan juga akan berpengaruh terhadap kecocokan jenis varietas yang akan ditanami. Untuk kopi Arabika di tanah gayo dikenal beberapa varietas yang dikenal secara umum seperti Ateng Super, Tim-Tim & Born Bon. Untuk varietas kakao dikenal beberapa varietas antara lain Griolo, Forastero & Trinitario. Jenis Forastero adalah varietas yang dominan diusahakan di Indonesia.
  3. Perawatan dan Pemupukan. Perawatan dan pemupukan yang intensif juga akan sangat mempengaruhi terhadap hasil dan kualitas produksi kopi dan kakao. Perawatan yang paling penting untuk kopi dan kakao adalah pemangkasan. Kebanyakan kopi dan kakao petani belum dilakukan pemangkasan dengan standar yang benar. Kehilangan hasil akibat pemangkasan tidak dilakukan dengan standar yang benar bisa mencapai 30-50 % dari hasil yang sebenarnya. Pemupukan untuk kopi dan kakao seiring dengan permintaan pasar international yang mengarah ke organik, pola pemupukan petani untuk komoditi ini juga sudah mengarah ke organik.
  4. Pemanenan & Pengilingan gelondong. Proses panen juga akan sangat mempengarui kualiti kopi. Pemanenan yang dilakukan pada saat posisi buah kopi masih hijau atau terlalu merah akan berakibat pada turunnya kualiti kopi. Kopi yang dipetik masih hijau akan menghasilkan kopi dengan trase tinggi, sedangkan kopi yang dipetik terlalu merah akan mengakibatkan rasa tidak bagus yaitu over fruity. Gelondong yang sudah dipetik juga harus segera di giling dengan pulper dan tidak boleh melebihi 24 jam setelah dilakukan pemetikan. Pengilingan yang melebihi 24 jam akan berakibat pada terjadinya fermentasi yang berlebihan dan menyebabkan rusaknya rasa secara organoleptik.
STANDAR UNTUK KOPI
Pada tingkatan kolektor & Supplier standar kualiti dipengaruhi hal sebagai berikut:
  1. Pada kolektor yang melakukan pembelian dari gelondong pada saat musim panen besar sering terjadi keterlambatan pengilingan gelondong sehingga terjadi fermentid.
  2. Pada saat musim hujan dan cuaca matahari tidak maksimal akan terjadi pengendapan gabah basah dalam waktu yang lama.
  3. Pengolahan kadar air yang tidak dilakukan sesuai dengan standar sehingga pada saat penyimpanan kopi dalam jangka waktu lama akan terjadi kerusakan rasa kopi tersebut.
  4. Sebagian kolektor dan Supplier belum mengetahui standar pembelian eksportir yang mengacu pada standar pembelian untuk perdagangan international.
Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 01-2907-2008 telah mengatur tentang standar kualitas untuk biji kopi. Di lapangan Standar pembelian kopi di eksportir lebih mengacu pada Specialty Coffee Association of Amerika (SCAA) dengan standar difeks dengan jumlah sampel 300 gram sebagai berikut:  
  • 1 biji hitam, diperbolehkan 1
  • 1 biji hitam sebagian, diperbolehkan 1/2
  • 1 biji hitam pecah, diperbolehkan 1/2
  • 1 biji bertutul-tutul, diperbolehkan 1/10
  • 1 biji berlubang 1, diperbolehkan 1/10
  • 1 biji berlubang lebih dari 1, diperbolehkan 1/5 
Untuk uji seduhan (Cupping test) kopi memiliki rasa yang baik dan rasa yang tidak baik (cacat).
Rasa kopi yang baik meliputi:
  1. Flavour
  2. Body
  3. Acidity
Rasa kopi yang memiliki rasa tidak disukai (cacat) meliputi:
  1. Mooldy (jamur) : diakibatkan oleh penjemuran dari gabah sampai Grade 1 tidak bagus. 
  2. Fermented : diakibatkan kopi dalam bentuk gelondong terlalu lama baru dilakukan pelepasan kulit merah (pulper) sehingga terjadi proses fermentasi yang berlebihan. 
  3. Over Fruity : diakibatkan oleh pemetikan kopi yang terlalu merah sehingga menyebabkan proses fermentasi berlebihan.
  4. Medical (pahit obat) : diakibatkan pemetikan kopi yang terlalu cepat (masih hijau) sehingga kopi hijau tersebut akan menjadi trase yang rasanya pahit. Kebiasaan ini terjadi pada saat petani lagi membutuhkan uang seperti memasuki tahun ajaran baru dan mendekati hari raya.
  5. Stingky (Eartly) : diakibatkan terjadi akibat salah penjemuran 
Standar kadar air dan trase pada kopi arabika untuk tujuan ekspor tergantung pada konsumen dan tujuan ekspor, pada umumnya standar untuk ekspor kadar air berkisar 8 dan trase 14.  Untuk kondisi di tingkat supplier di Aceh Tengah dan Bener Meriah kadar air dan trase akan berpengaruh pada musim panen kopi dan cuaca. Pada umumnya supplier mengolah kopi untuk Grade 1 pada posisi Air 8-9 dan Trase 14-16, sedangkan untuk kopi jenis Asalan posisi kopi berada pada Kadar air 18 dan Trase 12.

STANDAR UNTUK KAKAO
Standar pembelian Kakao di Indonesia pada umumnya masih mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2323:2008. Standar SNI ini sudah merujuk pada standar yang digunakan oleh negara produsen kakao lainnya dan persyaratan mutu yang ditetapkan oleh negara konsumen atau tujuan ekspor.

Menurut jenis tanaman kakao di golongkan dalam 2 jenis yaitu:
  1. Jenis Mulia (Fine Cacoa/F)
  2. Jenis Lindak (Bulk Cacoa/B)
Menurut jenis mutunya kakao digolongkan dalam 3 jenis yaitu:
  1. Mutu I
  2. Mutu II
  3. Mutu III
Berdasarkan ukuran biji dalam takaran 100 gram, biji kakao digolongkan dalam 5 kategori yaitu:
  • AA: Maksimum 85 biji kakao dalam pe rseratus gram
  • A   : 86-100 biji kakao dalam per seratus gram
  • B   : 101-110 biji kakao dalam per seratus gram
  • C   : 111-120 biji kakao dalam per seratus gram
  • S    : lebih dari 120 biji kakao dalam per seratus gram
Persyaratan mutu yang dilihat dalam penentuan kualiti kakao meliputi:
  1. Serangga hidup yang terdapat dalam sampel
  2. Kadar air maksimum 7,5
  3. Biji yang berbau asap atau bau asing lainnya
  4. Kadar benda asing 

Jumat, 20 April 2012

Kembangkan Kakao, Dirjen Perkebunan Kerjasama dengan Pertanian Unsyiah


BANDA ACEH - Direktorat Jendral Perkebunan RI menandatangani perjanjian kerjasama pengembangkan kakao dengan Fakultas Pertanian Unsyiah, Sabtu pagi, 14 April 2012.
Penekenan kerjasama itu dilakukan oleh Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar Direktorat Jenderal Perkebunan Republik Indonesia, Azwar AB, didampingi Dekan Fakultas Pertanian Unsyiah, Agussabti.

Kerjasama yang dilakukan kedua instansi itu ialah Kajian Model Pengembangan Kakao Adaptif di Provinsi Aceh. Kajian itu bertujuan mendata dalam rangka pembuatan model pengembangan kakao adaptif di Aceh.
Selain itu juga dilakukan workshop untuk mendapatkan masukan dan informasi dalam upaya penyusunan model pengembangan kakao adaptif.

Juga akan dirumuskan model pengembangan dan advokasi model pengembangan kakao adaptif kepada pemangku kepentingan sebagai acuan pengambilan kebijakan di Aceh.
Ruang lingkup perjanjian kerjasama meliputi koordinasi dan konsultasi model pengembangan hingga penyusunan laporan model pengembangan kakao adaptif.

Kamis, 19 April 2012

Prinsip Utama Community Development


Dalam menyusun program Community Development di proyek yang dijalankan oleh perusahaan atau Lembaga Swadaya sebaiknya harus memenuhi 6 prinsip utama antara lain:
  1. Azaz Keberlanjutan: Kegiatan yang dijalankan hendaknya yang menimbulkan efek domino kepada jenis uasaha lainnya. Misalkan pelatihan tentang mikro finance dan peminjaman modal usaha mickro.
  2. Adanya Kebutuhan Nyata: Kegaiatan yang diusulkan atau yang disetujui oleh perusahaan adalah kebutuhan perioritas utama yang diperlukan oleh masyarakat banyak yang diutamakan. Prioritas ini dapat dilihat dari Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrendes). Kalau disuatu lokasi belum ada dokumen musrendes perusahaan mestinya menfasilitasi musrendes terlebih dahulu.
  3. Azaz Kemitraan: Merupakan keterlibatan semua stakeholder untuk mensukseskan kegiatan yang dijalankan. Misalkan dalam proses pembagunan sekolah SD di suatu site. Perusahaan membantu fisik sekolah, manyarakat yang menyediakan lahan untuk pertapakan sekolah dan pemerintah menyediakan tenaga guru dan pendanaan rutin. Kerjasama ini juga bisa melibatkan banyak lagi stakeholder, misalkan melibatkan lagi NGO atau lembaga lainnya.
  4. Keterlibatan dan Partisipasi Masyarakat: Keterlibatan masyarakat setelah bantuan diberikan sangat diperlukan. Masyarakat berswadaya untuk memelihara dan berswadaya dalam biaya operational bantuan yang diberikan. Misalkan bantuan ginset dari perusahaan untuk penerangan listrik di desa. Ginset dihibahkan oleh perusahaan, taiang & kabel dari pemerintah, biaya pemasangan da operasional ginset swadaya dari masyarakat sendiri.
  5. Menerapkan Praktek-Praktek Management yang baik: Program Community Development harus direncanakan, dijalankan dan dievaluasi dengan baik. Dari perencanaan harus melibatkan stakeholder secara meluas dan melewati serangkaian survey yang diperlukan serta proses pelaporan hasil kegiatan yang transparan dan dapat di akses oleh semua stakeholder.
  6. Skala Perioritas: Menyusun serangkaian usulan dari warga untuk dimasukkan dalam skala prioritas yang benar-benar mencerminkan kebutuhan dan bukan keinginan semeta. Pola penomoran skala perioritas untuk melakukan perangkingan sangat bagus diterapkan

Bener Meriah Akan Gelar Festival Kopi

REDELONG - Pemerintah Kabupaten Bener Meriah akan menggelar Festival Internasional Panen Raya Kopi Gayo (Coffee Harvest International Festival Regency Gayo Highlands) selama dua hari, 28-29 April mendatang. Perhelatan itu bekerjasama dengan sejumlah pihak swasta yang bergerak dalam bidang kopi.

“Kegiatan itu akan dilaksanakan dua hari, 28 sampai 29 April mendatang dan diharapkan jadwal tersebut tidak akan bergeser,” jelas Pj Bupati Bener Meriah, Drs T Islah Berdan MSi kepada Serambi Selasa (17/4). Dia menjelaskan sejumlah menteri bersama investor dari Cina, Korea Selatan dan Amerika Serikat telah diundang untuk hadir dalam festival tersebut.

Tidak ketinggalan, daerah penghasil kopi lainnya di Indonesia juga diundang, seperti Bupati Madina, Sumut, Bupati di Bali dan Bupati Tana Toraja, Sulawesi. “Festival itu akan diisi dengan beragam kegiatan yang masih terkait dengan kopi,” tambah T Islah Berdan.

Kabag Humas Pemkab Bener Meriah, Syaifuddin menambahkan agenda kegiatan festival, di antaranya pembahasan sepintas tentang kopi Gayo, seminar pembentukan Institut Agribisnis Tagore Ria Gayo. Kemudian, pameran produk unggulan varietas kopi Gayo 1, 2 dan varietas ateng super, termasuk kunjungan ke lokasi tanaman untuk melakukan cupping test.

Selain agenda tersebut, para peserta juga dapat mengunjungi beberapa lokasi percontohan kebun kopi, seperti Pondok Gajah, induk Blang Panas, pembibitan kopi Bandar Lampahan, kopi rakyat, panen kopi di Kampung Kenawat dan Redelong.

Dia mengungkapkan peserta juga dapat melihat prosesing dan cara pemasaran kopi dari Puskud Jamur Ujung. “Yang paling penting dalam festival ini, penyerahan sertifikat kopi dan pencanangan Institut Agribisnis Tagore Ria Gayo,” papar Syaifuddin

Kopi vs Teh: Mana yang Lebih Sehat

SERAMBINEWS.COM - Saat harus memilih kopi atau teh, biasanya yang menjadi pertimbangan adalah selera karena keduanya sudah terbukti sama-sama menyehatkan. Namun pada saat-saat tertentu, manfaat teh maupun kopi bisa saling mengungguli satu sama lain.

Bagaimanapun kandungan dalam teh dan kopi tidak 100 persen sama, sehingga pilihan yang tepat di antara keduanya harus didasarkan pada banyak pertimbangan di luar urusan selera. Salah satunya adalah tujuan yang pada saat itu ingin didapat dari minuman tersebut.

Kelebihan teh dan kopi pada saat-saat tertentu berdasarkan manfaat yang ingin diperoleh adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Menshealth.com, Minggu (8/4/2012).

1. Saat butuh mendongkrak stamina
Kafein di dalam kopi maupun teh sama-sama bisa mendongkrak stamina dengan cara meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Yang membedakan hanya kadarnya, dalam tiap 200 mL teh terkandung rata-rata 14-16 mg kafein sementara dalam 200 mL kopi kandungan kafeinnya bisa mencapai rata-rata 95 mL.

Pilihan: Kopi, karena kadar kafeinnya lebih tinggi sehingga efeknya lebih kuat dan lebih cepat.

2. Saat butuh selalu sehat
Sebuah penelitian tahun 2009 menunjukkan bahwa minum 4 cangkir kopi tiap hari bisa mengurangi risiko diabetes tipe-2 sebesar 30 persen. Penelitian lain menunjukkan. minum kopi minimal 3 cangkir setiap hari juga bisa menurunkan risiko kanker kulit sebanyak 9 persen.

Meski demikian, manfaat jangka panjang dari kebiasaan minum teh setiap hari juga telah banyak dibuktikan terutama pada teh hijau. Kandungan antioksidan dalam minuman ini bisa memperkuat daya tahan tubuh, serta pada laki-laki sangat efektif mencegah kanker prostat.

Pilihan: Keduanya sama-sama menyehatkan untuk dikonsumsi setiap hari.


3. Saat butuh menurunkan berat badan
Secara umum, kafein sudah terbukti bisa menurunkan berat badan serta lingkar pinggang. Namun secara khusus, sebuah penelitian di American Journal of Clinical Nutrition membuktikan bahwa minum teh hijau setiap hari efektif mengecilkan perut sebanyak 3,4 cm dalam 12 pekan saja.

Pilihan: Teh, karena efeknya lebih cepat dalam membakar lemak dan membuat metabolisme sel menjadi lebih efisien.

4. Saat butuh badan berotot
Jika teh lebih efektif membakar lemak, maka kopi paling efektif membentuk massa otot karena kadar kafein yang lebih tinggi membuat efek stimulansianya makin kuat. Ketika seseorang, terutama laki-laki minum 2,5 cangkir kopi sebelum olahraga maka ia sanggup melakukan sprint atau lari cepat 9 persen lebih jauh.

Pilihan: Kopi, karena otot butuh stimulasi untuk bisa bekerja lebih berat. Makin sering dipakai untuk kerja berat, massa otot akan semakin berkembang.


5. Saat butuh memperbaiki suasana hati
Berbeda dengan kopi yang sering membuat jantung berdebar-debar karena kadar kafeinnya cukup tinggi, teh lebih cocok untuk meredakan ketegangan pada urat saraf. Bahkan menurut European Journal of Applied Physiology, beberapa jenis teh seperti teh melati dan teh lavender bisa meredakan stres dan perasaan gelisah hanya dengan dicium baunya saja.

Pilihan: Teh, sebab tradisi di banyak negara seperti Jepang dan China juga telah membuktikan bahwa minuman ini paling cocok untuk melengkapi waktu bersantai.

Produser Kopi Gayo Ikut Pameran Kopi Dunia

Serambi - Takengon: Beberapa koperasi asal dataran tanah tinggi Gayo, akan mengikuti pameran kopi terbesar di dunia yang akan diselenggarakan oleh Specialty Coffee Association of America (SCAA) di Oregon Convention Center, Portland, Oregon, Amerika Serikat. Pameran ini akan diadakan selama 3 hari (19-21 April) 2012.

Hal itu disampaikan Ketua Forum Kopi Fair Trade Asia Pasifik, Mustawalad melalui siaran pers yang diterima Serambi Senin (16/4). Disebutkan, agenda SCAA sendiri seperti pameran kopi dan pameran peralatan yang berhubungan dengan kopi, Symposium serta Barista. “Rencananya produser kopi dari Gayo akan membuka 2 booth (stand). Stand untuk pasar International dan stand untuk pasar Amerika,” kata Mustawalad.

Menurutnya untuk pasar Amerika di bantu oleh FairTrade USA akan dikoordinir oleh Armiya dan tiga koperasi yaitu APKO dan GLOC serta Permata Gayo. Sedangkan untuk pasar International kata Mustawalad, Fair Trade International yang akan mengkoordinirnya. “Sampel untuk pameran ini berasal dari koperasi-koperasi yang telah memiliki sertifikat Fair Trade dan Organik seperti, Ketiara, Adil Wiladah Mabrur, Kopi Gayo Organik (KKGO), Bies Utama, Sara Ate, Arinagata, Askogo, Tunas Indah, Asosiasi Petani Kopi Organik (APKO), Gayo Linge Organic Coffee (GLOC), Gayo Mandiri, Permata Gayo,” rinci Mustawalad.

Lebih lanjut disampaikan, untuk pasar Amerika produser kopi Gayo akan membuka stand bersama dengan stand Fair Trade USA. Dan untuk pasar yang lebih luas seperti Eropa, Asia dan Amerika sendiri stand kopi Gayo bersama dengan Fair Trade International dan lokasi kedua stand ini tidak terlalu berjauhan. “Pameran kopi terbesar ini juga akan dihadiri oleh eksportir Kopi Gayos seperti dari CV. Ujang Jaya, GLOC dan Permata Gayo,” ungkap Mustawalad lebih jauh.

Dikatakan, untuk tahun 2012 ini yang ikut secara langsung dalam pameran ini adalah Iwan Rahmat dari APKO, Shalat dan Aulian dadari GLOC, serta Armiya dari Permata Gayo dan salah seorang utusan dari Asosiasi Producers Fair Trade Indonesia dan Forum Kopi Fair Trade Asia Pasifik. “Bagi produser kopi Gayo ini merupakan kesempatan yang sangat penting karena Amerika merupakan pasar utama dari kopi Gayo. Pada tahun 2010 kopi Gayo yang bersertifikat Fair Trade dan Organik menempati urutan kopi keempat yang dijual di pasarAmerika,” jelas Mustawalad.

Ditambahkan Mustawalad, dalam pameran kopi ini petani atau produser kopi dapat bertatap langsung dengan penikmat kopi mereka yang sebelumnya telah membeli kopi dari importir di Amerika.”Harapan kita melalui kegiatan ini dapat membuka lebih luas akses pasar untuk kopi Gayo. Baik itu di Amerika Serikat dan Negara Erofa serta pasar baru di Asia,”imbuh Mustawalad sembari menyebutkan usai acara pameran ini beberapa perwakilan koperasi akan melanjutkan lawatannya ke Kanada serta beberapa Negara Eropa seperti Swiss, menjajaki pemasaran kopi gayo.

Rabu, 18 April 2012

Corporate Social Responsibility (CSR)

Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) atau program kepedulian perusahaan sudah lama kita dengarkan di dunia bisnis terutama untuk bisnis yang bersentuhan langsung dengan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA). Dewasa ini CSR tersebut tidak hanya dijalankan oleh perusahaan yang bersentuhan langsung dengan SDA tetapi juga sudah dijlankan oleh perusahaan lainnya seperti telkomunikasi, manufakturing dan sebagainya.

Dalam pelaksanaanya sendiri timbul pro dan kontra yang sangat menarik untuk ditelusuri lebih jauh. Sebagian korporasi beranggapan bahwa CSR tersebut merupakan suatu yang menjadi beban tambahan selain pajak tahunan perusahaan, perizinan dan sebagainya yang sifatnya mandatory jauh hari sebelum CSR. Namun bagi sebagian korporasi memanfaatkan CSR tersebut sebagai peluang atau strategi perusahaan untuk promosi.

Ditengah-tengah munculnya pro dan kontra bagi sebagian korporasi, saat ini juga muncul konsep baru yaitu Creating Shared Value (CSV). Menurut beberapa artikel munculnya konsep ini yang diperkenalkan oleh Michael & Mark Kramer merupakan konsep lanjtutan yang berguna untuk memperbaiki beberapa konsep CSR yang belum sempurna.

Terdapat perbedaan mendasar antara CSR dengan CSV yaitu:
CSR cenderung sumber pendanaan suatu kegiatan atau usaha bersumber dari Korporasi, sedangkan di CSV sumber dana atau sumber daya dari kedua belah pihak.

CSR tersebut sebelumnya bersifat sukarela bagi perusahaan, namun semenjak tahun 2007 sifatnya berubah menjadi wajib (mandatory) bagi perusahaan khususnya korporasi yang memanfaatkan SDA. Berikut landasan hukum penerapan CSR di Indonesia:
  1.  UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 74 ayat 1-4 mengenai Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan Perusahaan.
  2. Untuk BUMN, SK Menteri BUMN No. 236/BMU/2003 tentang Program Kemitraan BUMN dengan UKM dan Program Bina Lingkungan.
  3. UUD 1945 Pasal 28H ayat 1: "Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin"
  4. ISO 26000
Terdapat 3 (Tiga) alasan pentingnya sebuah perusahaan menjalankan program CSR yaitu:
  1. Perusahaan adalah bagian dari masyarakat
  2. Perusahaan dan masyarakat harus memiliki hubungan saling menguntungkan
  3. CSR juga merupakan bagian dari upaya meredam gejolak di masyarakat
Mencermati perilaku perusahaan dalam menjalankan CSR, terdapat 3 pola CSR yang dijalankan oleh perusahaan di Indonesia yang ditinjau dari segi fungsinya yaitu:
  1. Public Relations: Fungsinya sebagai usaha untuk menanamkan perspektif posistif perusahaan kepada masyarakat. Fungsi ini sering digunakan oleh korporasi seperti telkomunikasi dan perusahaan makanan sekaligus sebagai promosi.
  2. Strategi Defensif: Fungsinya mengurangi dampak negatif dari masyarakat akibat sesuatu yang sudah dijalankan. Fungsi ini sering dilakukan oleh korporasi yang memanfaatkan SDA terlebih korporasi yang tata kelolanya terdapat penyimpangan.
  3. Kegiatan yang memang berasal dari visi perusahaan semenjak dari awal. Perusahaan yang menjalankan fungsi ini apabila dipelajari lebih jauh konsep CSR nya sudah mendekati konsep CSV.
Program CSR di Indonesia juga dapat dibagi dalam 3 kategori yaitu:
  1. Community Relation: Lebih kepada pengembangan kesepahaman melalui informasi dan komunikasi kepada pihak yang terkait. Perusahaan lebih cenderung hanya sebagai donasi saja.
  2. Community Security: Perusahaan memenuhi kebutuhan umum. Sifatnya hanya memenuhi, sedangkan pemecahan masalah dilakukan oleh masyarakat sendiri, perusahaan hanya bertindak sebagai fasilitator saja.
  3. Community Empowering: Perusahan menjalankan program-program CSR yang sifatnya lebih luas memberikan akses kepada kemandirian masyarakat itu sendiri. Misalkan pemberian bantuan modal untuk usaha kecil yang disertai dengan pemberian pelatihan yang memadai sebelumnya.
Konsep CSR yang ideal hendaknya memiliki 6 konsep yaitu:
  1. Environmental/ Lingkungan
  2. Community Empowerment/ Pemberdayaan Masyarakat
  3. Improving Workplace/ Meningkatkan potensi lokal
  4. Volunterism/ Suka rela
  5. Stakeholder Engagement/ Melibatkan pihak lain
  6. Transparency/ Transparansi