(Vibiznews–Commodity). Harga kopi mengalami penurunan yang besar sekali terutama pada
kopi Arabika sampai tgl 12 Nopember 2012 ini harga kopi sempat menyentuh harga
$1. 4575 perpound atau turun 50% dari harga tertinggi di bulan Mei 2011, dimana
harganya $3.0625 perpound. Sebelumnya di 18 Juni 2012 harganya sudah pernah
turun 50% juga ke harga $1.4820 perpound, tapi berikutnya rebound sampai ke
tertinggi di bulan Juli 2012 di $1.9085 (turun 38% dari Mei 2011). Setelah itu
harga kopi Arabika tidak pernah naik-naik lagi terus turun sampai di bulan
Nopember kemarin paling rendah di $1.4575 perpound.
Berbeda
dengan kopi Arabika pergerakan dari kopi robusta turunnya tidak sedrastis kopi
Arabika di saat yang sama harga tertinggi di bulan Mei di $2,611 perton, pada
tgl 12 Nopember 2012 ini turun ke harga $1,877 perton penurunan 28.11%. Harga
kopi robusta sempat anjlok ke terendah di harga $1,688 turun 35.35% di bulan
Januari 2012, setelah itu rebound dan berada pada range $1,923 sampai $2,218
sebelum anjlok di bulan Nopember ini
Perbedaan
pergerakan dari kedua kopi ini menarik untuk di analisa karena kopi merupakan
minuman yang digemari oleh setiap orang mulai dari Amerika, sampai ke Cina.
Kedai-kedai kopi atau café-café muncul dimana-mana yang awalnya merupakan
kebiasaan bangsa Eropa dan Amerika sekarang menyebar sampai ke Cina dan juga di
Indonesia. Berkumpul di Café merupakan life style yang baru. Dengan murahnya
harga kopi sedangkan permintaan terus berlangsung maka investasi di kopi
merupakan hal menarik untuk diperhatikan.
Mari
kita amati satu persatu pertama dibawah ini disajikan tabel dari konsumen kopi
dunia:
Terlihat
saat ini masih yang terbesar AS, berikutnya Eropa dan Jepang, masih ada
negara-negara lain dimana permintaannya gabungan sebesar 16%, yang harus
diperhitungkan itu terdiri dari negara Cina, Indonesia dan negara Asia lain
yang penduduknya banyak.
Jenis
kopi di dunia terdiri dari kopi Arabika dan Robusta :
Perbedaan
keduanya kopi Arabika lebih digemari orang karena dibuat Coffee Capucino dan
Coffee latte yang ada di Café-café, rasanya lebih ringan dan karena kandungan
kafeinnya lebih rendah, karena permintaan lebih banyak maka harga kopi Arabika
lebih mahal dua kali lipat dari harga kopi robusta
Kopi
robusta digemari oleh penggemar kopi yang menginginkan kandungan kafein yang
lebih keras, dua kali kandungan kafein dari kopi Arabika, dan kopi robusta ini
dibuat untuk Coffe Espresso.
Karena
harga kopi Arabika lebih mahal dari kopi robusta maka kopi robusta pasti
dipakai untuk dicampur dengan kopi Arabika supaya café-café mendapatkan untung,
paling tidak 30% dari campuran minuman kopi adalah kopi robusta.
Mahalnya
harga kopi Arabika karena tanamannya perlu perhatian khusus pada saat panen
harus diambil dari pohon, tidak boleh jatuh sehingga biaya untuk panen lebih
mahal karena menggunakan tenaga pengambil kopi, jadi harganya lebih mahal.
Kalau kopi robusta cara penanamannya mudah tidak perlu penanganan yang lebih,
dan kalaupun sampai bijinya jatuh maka masih bisa dipakai jadi untuk panennya
tidak perlu tenaga orang yang banyak.
Kopi
Arabika :
Daerah
penghasil :
Negara
penghasil kopi terbesar adalah Brazil dimana hasil kopi total dari Brazil
adalah 55.9 juta kantong 60 kg, menurut laporan USDA sampai semester pertama
2012. Brazil menghasilkan kopi Arabika 76% dari total hasil kopinya dan sisanya
barulah kopi robusta sebesar 24% nya.
Tentulah
semua investor kopi akan melihat ke Brazil karena besarnya pengaruh Brazil
dalam menentukan harga dengan produksi 50% dari hasil kopi dunia.
Penurunan
harga kopi yang demikian drastis sampai 50% karena panen di Brazil meningkat
sedangkan permintaan dari Eropa menurun.
Perhatikan
grafik 6 bulan kopi Arabika di tahun 2012 ini :
Penurunan
harga terjadi bulan Juli akibat panen, kemudian harga naik lagi karena di
Brazil tidak bisa panen karena cuaca hujan terus, lalu sejak dari bulan Oktober
karena hujan berkurang dan panen dapat berlangsung di Brazil dan meningkat 3%,
sehingga pada pertengahan Nopember ini harga kopi turun sampai terendah di
$1,4575 perpound.
Kopi
robusta :
Daerah
penghasil:
Negara
penghasil kopi Robusta terbesar di dunia sekarang adalah Vietnam dimana Vietnam
mengalahkan negara penghasil kopi Robusta terbesar seperti Indonesia dan
Brazil. Hasil kopi Vietnam 2,4 juta kantong 60 kg pada laporan USDA Semester
pertama 2012.
Grafik
harga kopi robusta 6 bulan :
Pergerakan
harga kopi robusta lebih volatile, naik turun-naik turun yang lebih banyak
dengan range yang terbatas, namun sesama kopi mengalami penurunan dari bulan
Oktober ke pertengahan Nopember sampai ke harga terendah di $1,897 perton di
Liffe London. Perbedaan pergerakan harga kopi robusta dan arabika juga
dipengaruhi oleh pergerakan dari poundsterling, dimana kopi robusta harganya
dengan poundsterling sedangkan Arabika dengan dolar AS.
Kesimpulan
:
-
Permintaan akan kopi akan terus meningkat karena sudah menjadi life style dari
masyarakat modern
-
Pergerakan harga yang masih volatile terutama di Robusta menarik spekulator
dari perdagangan berjangka kopi, sehingga harga kopi akan terus bergerak.
-
Peningkatan jumlah penduduk dari negara Asia seperti Cina, India dan Indonesia
dan juga peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan membuat permintaan kopi
masih akan meningkat
-
Harga yang terlalu rendah akan menjadi support untuk harga meningkat selama
negara-negara penghasil bisa mengatur pengurangan ekspor, untuk mengurangi
persediaan sehingga harganya bisa meningkat kembali.
-
Dari pengamatan harga dan evaluasi yang ada maka kopi masih menjadi investasi
yang prospektif baik bagi produsen kopi fisik maupun investor dan spekulan yang
bertransaksi di perdagangan berjangka.
-
Menurut berita terakhir kopi robusta Indonesia lebih banyak dibeli karena
harganya lebih murah dari harga kopi di Vietnam, ini menarik bagi produsen kopi
yang ada di Indonesia untuk lebih lagi meningkatkan produksinya sehingga bisa
memberikan pendapatan devisa bagi Indonesia.