Jumat, 12 Agustus 2016

PT. Jebe Koko salurkan Premi Penjualan Biji Sertifikasi 1,2 Milyar Rupiah Untuk Petani Kakao Aceh Melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan SCPP Swisscontact



Bireuen, 4 Agustus 2016 – Ribuan petani kakao Aceh yang dilatih dalam Program Produksi Kakao Berkelanjutan (SCPP) hari ini terima premi kedua hasil penjualan biji kakao sertifikasi hingga 1,2 Milyar Rupiah. Kenaikan signifikan dari nilai premi pertama 380 Juta Rupiah ini merupakan hasil kerja keras para petani kakao Aceh dalam mendongkrak kualitas dan kuantitas biji kakaonya melalui sertifikasi kebun, manajemen operasional dan praktik pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan. 

Tentang JB FOODS LIMITED
JB Foods Limited, sebuah perusahaan yang terdaftar di Singapura, adalah produsen bahan kakao, dengan pabrik yang beroperasi di Malaysia dan Indonesia dengan nama PT. Jebe Koko, mampu mengolah sampai 145.000 ton biji kakao per tahun. Produk kakao kami, yaitu cocoa butter, cocoa mass, coklat bubuk, yang dijual dengan merek "JB KAKAO" dan mengekspor produk kami ke seluruh dunia untuk pelanggan mulai dari perusahaan internasional sampai ke konsumen.
Swisscontact, Pemerintah, Swasta dan Petani dalam SCPP
SCPP dijalankan oleh Swisscontact di Aceh dengan dukungan dana dari Pemerintah Swiss serta kolaborasi erat dengan Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah 5 Kabupaten yakni Bireuen, Pidie Jaya, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara dan Aceh Barat Daya. Hingga Juni 2015, total 17.547 petani kakao di Aceh telah menerima pelatihan peningkatan kapasitas, dan 2.724 petani secara sukarela telah tersertifikasi UTZ. Secara keseluruhan di Indonesia, saat ini lebih dari 68.000 petani telah menerima manfaat peningkatan pengetahuan melalui program pelatihan SCPP. Untuk menjamin keberlangsungan rantai suplai dan menstimulasi perilaku pertanian berkelanjutan petani, Swisscontact menggandeng sektor swasta PT. JeBe KOKO, anak perusahaan dari JB Foods Limited Singapura yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur.
Bagi petani kakao Aceh, strategi ini terbukti efektif. Sejak Januari hingga Juli 2016, petani telah menjual 576 metrik ton biji kakao sertifikasi dan berhak atas premi senilai 1,2 Milyar Rupiah. PT. JeBe KOKO mengucurkan premi melalui koperasi-koperasi petani sebagai unit manajemen pemegang hak sertifikasi UTZ. Selanjutnya koperasi mendistribusikan premi bagi 2.045 petani yang tersebar di lima kabupaten. Kolaborasi ini membawa manfaat dan nilai tambah bagi semua pihak yang terlibat termasuk industri, koperasi dan khususnya petani kakao kecil. Untuk tahun 2016 saja, total nilai premi petani kakao Indonesia yang didukung oleh SCPP telah mencapai 8 Milyar Rupiah.
“Nilai premium yang diterima oleh petani Aceh hari ini menunjukkan bahwa praktek pertanian yang berkelanjutan dapat berkontribusi terhadap penghidupan petani. Selain itu, menjadi pemegang hak sertifikat adalah salah satu model bisnis yang paling menjanjikan bagi koperasi. Karena adanya jaminan pemasukan yang memadai dan berkelanjutan bagi koperasi, yang akhirnya akan menguntungkan anggota koperasi juga melalui fasilitas pelatihan, akses bahan tanam dan keuangan, serta menguatkan posisi kemandirian para petani. Saya sangat senang karena Swisscontact turut berperan serta dalam meraih kesuksesan ini,” ucap Manfred Borer, Country Director Swisscontact Indonesia.

Ketertelusuran dan Transparansi kakao
Salman selaku Sekretaris Koperasi Perkebunan Kakao Bireuen, salah satu koperasi lokal yang diuntungkan dari pemasaran biji sertifikasi ini, menyatakan dukungan penuh atas kerjasama SCPP dan PT. JeBe KOKO yang telah memberikan pendampingan kelembagaan, menyediakan harga premium, ketertelusuran dan transparansi kakao. “Dengan aplikasi CocoaTrace dari Swisscontact, Koperasi kami sangat terbantu dalam memonitor pengelolaan kebun, peningkatan produksi dan penyaluran premi petani secara transparan. Dan yang terpenting, kerjasama ini telah mengembalikan kepercayaan petani terhadap akuntabilitas koperasi petani sebagai wadah yang menguntungkan petani untuk jangka panjang,“ jelas Salman.
 
Saya ingin menyampaikan apresiasi saya yang setinggi-tingginya kepada SCPP dan PT. JeBe KOKO yang telah sangat mendukung petani kakao dalam menerapkan pertanian kakao yang berkelanjutan. Saya sangat senang melihat bahwa standar UTZ dan sertifikasi bisa memberikan nilai dan manfaat nyata secara langsung kepada petani. UTZ telah berkolaborasi dengan Swisscontact sejak tahun 2012 melalui SCPP untuk mendukung pertanian kakao yang berkelanjutan, dan saya berharap bahwa kolaborasi ini tetap terjaga dan diperkuat di masa yang akan datang. Saya juga mengharapkan bahwa kesuksesan dan praktik pertanian terbaik yang dilakukan oleh petani anggota Koperasi Perkebunan kakao Bireuen bisa direplikasi oleh yang lainnya untuk menciptakan manfaat yang lebih besar lagi bagi petani Aceh,” tutur Chandra Panjiwibowo, UTZ’s Country Representative Indonesia.

Jebe KOKO sangat senang karena kemitraannya dengan Swissscontact telah memberikan hasil yang positif dan menggembirakan dalam hal peningkatan pengiriman biji sertifikasi sejak awal kemitraan bulan Oktober 2015 lalu; sehingga menghasilkan pembayaran premi yang lebih besar senilai 1,2 Miliar Rupiah. Kami berharap kerjasama ini semakin erat dan lebih banyak petani kakao Aceh yang turut berpartisipasi untuk membuat program sertifikasi UTZ ini menjadi lebih sukses. Melalui program ini, kami akan menjalankan peran kami sebagai perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial untuk memperbaiki kehidupan petani kakao dan pada saat yang sama mendukung pertanian kakao yang lebih berkelanjutan di Aceh,” ujar Mr. Tey How Keong, CEO of JB Foods Limited.

Selasa, 02 Februari 2016

PT. JEBE KOKO & Swisscontact Bagikan Premi UTZ Petani Kakao di Aceh


Pidie Jaya, 2 Februari 2016 - Jebe KOKO, anak perusahaan dari JB Foods Limited, bekerjasama dengan Program Produksi Kakao Berkelanjutan Swisscontact atau SCPP, mendistribusikan premi untuk biji kakao bersertifikat untuk 152 MT biji kakao  yang tertelusuri kepada Koperasi Koka Jaya. Kombinasi menyalurkan pembayaran premi dan memanfaatkan koperasi lokal seperti Koka Jaya sebagai unit manajemen dari sertifikat pertanian berkelanjutan UTZ, membawa manfaat terbesar dan nilai tambah bagi semua pihak yang terlibat: industri, koperasi dan petani kakao.

Selama dekade terakhir, konsumen menjadi lebih sadar atas asal dan bagaimana makanan yang mereka konsumsi diproduksi. Oleh karena itu, kebutuhan akan biji kakao yang bersertifikasi dan tertelusuri pun meningkat untuk memastikan bahwa produk ditanam dan dipanen secara bertanggung jawab.
Dalam rangka meningkatkan daya saing kakao Aceh di pasar internasional, Swisscontact melalui SCPP, mendukung petani kakao untuk meningkatkan praktek-praktek budidaya kakao dan organisasi petani dalam proses sertifikasi pertanian dengan UTZ.
Sejak 2012, dengan dukungan dari Pemerintah Swiss melalui Sekretariat Negara Swiss untuk Urusan Ekonomi SECO, Swisscontact telah menjalankan SCPP di Provinsi Aceh di kabupaten Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara dan Aceh Barat Daya. Di Aceh, SCPP sendiri merupakan kelanjutan proyek Peningkatan Ekonomi Kakao Aceh (PEKA) yang dilaksanakan pada tahun 2010 -2012. Pada akhir 2015, sejumlah 17.547 keluarga petani kakao telah menerima pelatihan peningkatan kapasitas melalui SCPP dan para mitra sektor swasta, dan 2.593 petani sudah tersertifikasi UTZ.
Dari Oktober 2015 sampai Januari 2016, Swisscontact mendukung koperasi setempat di Pidie Jaya yang mewakili petani kecil kakao di Pidie Jaya, Bireuen dan Aceh Tamiang, untuk melakukan penjualan bersama biji kakao sertifikasi UTZ kepada PT. Jebe KOKO, perusahaan pengolahan kakao di Gresik-Jawa Timur, anak perusahaan dari JB Foods Limited, perusahaan yang terdaftar di Singapura. Sebagai insentif yang dibayarkan oleh industri untuk mendorong petani kakao untuk menghasilkan biji berkualitas tinggi, Jebe KOKO mengucurkan pembayaran premi pertama ke rekening bank petani untuk menghargai kerja keras, manajemen pertanian yang berkelanjutan, dan menambah nilai pada rantai pasokan kakao berkualitas. Pada periode penjualan Oktober 2015 - Januari 2016 sekitar Rp. 320 juta akan dikucurkan melalui Koperasi Koka Jaya. Koperasi kemudian akan mendistribusikan kepada 19 pusat pembelian kakao dan selanjutnya kepada 873 petani yang tersebar di tiga kabupaten.

"Jebe KOKO bangga bekerjasama dengan Swisscontact dalam mempromosikan kakao yang berkelanjutan di Aceh. Kami berharap melalui dukungan terhadap program keberlanjutan kakao di Aceh, kami dapat berkontribusi terhadap pasokan jangka panjang biji kakao kualitas dan pada saat yang sama meningkatkan kemajuan sosial dan ekonomi masyarakat setempat, " ujar Tey How Keong, CEO JB Foods Limited.
"Swisscontact telah mengembangkan sebuah model bisnis yang menjanjikan dan menjadi tolak ukur masa depan untuk organisasi dan koperasi yang terlibat dalam rantai nilai sertifikasi dan ketertelusuran. Kami akan terus bekerjasama dengan Koperasi Koka Jaya untuk memperkuat kapasitas mereka dan memperluas ruang lingkup kegiatan mereka. Selain itu, kami akan memberikan pilihan-pilihan untuk lebih meningkatkan situasi keuangan koperasi agar menjadi organisasi profesional dan unit yang mendukung anggotanya, "tutup Manfred Borer, Swisscontact Country Director Indonesia.
 
Tentang JB FOODS LIMITED
JB Foods Limited, sebuah perusahaan yang terdaftar di Singapura, adalah produsen bahan kakao, dengan pabrik yang beroperasi di Malaysia dan Indonesia, mampu mengolah sampai 145.000 ton biji kakao per tahun. Produk kakao kami, yaitu cocoa butter, cocoa mass, coklat bubuk, yang dijual dengan merek "JB KAKAO" dan mengekspor produk kami ke seluruh dunia untuk pelanggan mulai dari perusahaan internasional sampai ke konsumen.
Tentang Swisscontact
Swisscontact mempromosikan pembangunan ekonomi, sosial dan ekologi dengan mendukung masyarakat untuk berhasil dengan mengintegrasikannya ke kehidupan ekonomi masyarakat setempat. Didirikan pada tahun 1959, Swisscontact menciptakan peluang bagi masyarakat untuk memperbaiki kondisi hidup mereka sebagai hasil dari upaya mereka sendiri. Fokus intervensi pada sektor swasta adalah penguatan rantai nilai lokal dan global. Melalui proyeknya, Swisscontact menyediakan akses ke pelatihan profesional, mempromosikan kewirausahaan lokal, menciptakan akses ke penyedia jasa keuangan setempat dan mendukung penggunaan sumber daya yang efisien dengan tujuan membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan. Di Indonesia, Swisscontact telah berkiprah selama 42 tahun dan menjalankan 4-5 proyek-proyek besar dengan kantor perwakilan di Medan, Jakarta, Bali dan Makassar.

Kamis, 19 Februari 2015

International Sustainability and Carbon Certification (ISCC)


transparansi.jpg


Pertama kali didirikan pada tahun 2010, ISCC merupakan sertifikasi internasional untuk biomassa dan bioenergi dan khususnya rantai pasokan biofuel.

Sertifikasi ini dikonsep untuk mengatasi isu kelestarian sosial-ekonomi yang muncul karena biofuel cukup popular saat ini. ISCC mencakup topik-topik seperti pengurangan emisi gas rumah kaca (GHG), pemanfaatan lahan yang lestari, perlindungan kekayaan alam dan kelestarian sosial. 

Lebih dari 250 pihak-pihak yang terkait dari Eropa, Amerika dan Asia Tenggara memberikan kontribusi terhadap pengembangan sertifikasi, memastikan skema sertifikasi diterima secara universal dan praktek implementasi skema ini. 

Sertifikasi ini berlaku di pasar Jerman dan Eropa karena sesuai dengan European Renewable Energy Directive (EU RED) dan German Sustainability Ordinances (BioNachV). 

Renewable Energy Directive (RED) 
Kewajiban pembaharuan energi telah ada sejak tahun 2009, ketika Uni Eropa menciptakan sebuah rencana ambisius untuk mengembangkan pembaharuan energy yang terikat secara hukum, yang bertujuan untuk mendapatkan 20% energi dari usaha pembaharuan , sumber energi rendah karbon pada tahun 2020. Energi yang dapat diperbaharui adalah energi yang berasal dari angin, solar, hidro-listrik dan pasang surut daya, serta energi panas bumi dan biomassa. 

Umumnya dikenal sebagai Renewable Energy Directive (RED), undang-undang mewajibkan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari produksi dan penggunaan biofuel minimal harus 35% lebih rendah dibandingkan dari bahan bakar fosil. Pada tahun 2017, target ini akan meningkat menjadi 50%. Biofuel tidak boleh diproduksi dengan menggunakan bahan baku dari lahan dengan nilai keanekaragaman hayati yang tinggi atau stok karbon. 

Senin, 16 Februari 2015

Sertifikasi ISCC untuk Kelapa Sawit


Perkebunan Kelapa Sawit
ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) merupakan sistem sertifikasi bertaraf internasional pertama untuk membuktikan “sustainability”, “traceability” dan penghematan dari efek gas rumah kaca untuk segala jenis produksi biomass (energi yang terbarukan). CPO bersertifikasi ISCC berpotensi untuk mendapatkan premium sekitar 20 – 30 dolar AS per metrik ton dari harga di pasar dunia.

ISCC menjelaskan peraturan dan prosedur untuk sertifikasi biomassa dan bioenergi dalam bahan bakar dan sektor listrik, yang bertujuan mengurangi gas rumah kaca, pengelolaan lahan yang berkelanjutan dan perlindungan habitat alam.  Sertifikakasi tersebut bersifat independen, yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi dan diakui BLE yang bekerja sama dengan ISCC.  Audit dilaksanakan berdasarkan prosedur terdokumentasi dan daftar periksa ISCC yang telah dikembangkan

Biofuels Ilustration
Tujuan dari ISCC adalah untuk pembentukan system yang berorientasi internasional, praktis, dan transparan untuk sertifikasi biomassa dan bioenergi.  ISCC difokuskan pada :
  •  Pengurangan gas rumah kaca,
  •  Pengelolaan lahan berkelanjutan,
  •  Perlindungan habitat alam dan
  •  Keberlanjutan sosial
ISCC diuji dalam fase uji coba selama dua tahun, dan pada 18/01/2010 telah dilakukan sistem sertifikasi pertama untuk Ordonansi Keberlanjutan Biofuel (Biofuel Ordonansi Keberlanjutan) oleh Badan Federal untuk Pertanian dan Pangan (BLE). Jadi ISCC telah berjalan sejak awal 2010 dan telah mengeluarkan lebih dari 200 sertifikat (Februari 2011).

ISCC dapat digunakan untuk segala bentuk biomassa.  Di antaranya tanaman klasik untuk produksi energi termasuk gandum, tebu, jagung, kedelai, dan kelapa sawit.

Kriteria Sertifikasi ISCC :
1. Persyaratan mengenai sustainability
Penanaman untuk produksi biomassa harus mematuhi persyaratan sustainability, yakni:
–Perlindungan terhadap area HCV
–Perlindungan terhadap area dengan stok karbon yang tinggi
–Perlindungan terhadap lahan gambut, dan
–Pengelolaan kebun yang berkelajutan
Standar-standar yang harus dipenuhi dituangkan dalam dokumen ISCC 202 Sustainability Requirements for the Production of Biomass
 
2. Persyaratan mengenai reduksi emisi gas rumah kaca dan metodologi perhitungannya
Untuk pemenuhan persyaratan ini, produksi biomassa cair harus dapat mereduksi emisi gas rumah kaca sebesar 35%. Oleh karena itu dibutuhkan data-data seperti:
–Kebutuhan bahan energi (pemupukan, transportasi operasional, listrik dan pompa, land application)
–Peralatan yang mengakibatkan munculnya emisi (genset, transport operasional, transport buah, dll)
Standar-standar yang harus dipenuhi dituangkan dalam dokumen ISCC 205 GHG Emissions Calculation Methodology and GHG Audit.
 
3. Persyaratan mengenai traceability (penelusuran)
 Asal mula biomassa berkelanjutan (dalam hal ini adalah TBS) yang digunakan untuk memproduksi biomassa cair harus ditelusuri melalui berbagai tahap produksi dan pasokan sampai ke produksi biomassa tersebut.
Standar-standar yang harus dipenuhi mengenai sistem penelusuran tertuang dalam dokumen ISCC 203 Requirements for Traceability. Sedangkan metodologi perhitungan mass balance tertuang dalam dokumen ISCC 204 Mass Balance Calculation Methodology.

Pelajari lebih lanjut di www.iscc-system.org 

Selasa, 09 September 2014

Sustainable Palm Oil & Renewable Energy

RSPO dapat dikategorikan sebagai pelopor sustainable palm oil di dunia. Terlepas dari banyaknya kontroversial dari persepsi masing-masing stakeholeder, kehadiran RSPO sudah memberikan satu fondasi untuk keberlanjutan kelapa sawit di dunia.

Setelah "keberhasilan" RSPO, saat ini kembali mencul berbagai sertifikasi produk kelapa sawit seperti ISCC (International Sustainable Carbon Certification).

Apa perbedaan RSPO & ISCC

Letak perbedaannya adalah:
RSPO sertifikasi CPO dikhususkan untuk produk makanan.
ISCC sertifikasi CPO dikhususkan untuk energy.

Rabu, 03 Juli 2013

Gayo Berduka


Ya Allah,,berikanlah ketabahan dan kekuatan 
bagi saudara-saudara ku yang ada di Tanah Gayo tercinta
Semoga cobaan ini adalah awal dari kenikmatan 
yang Engkau berikan kepada saudara-saudara ku.

Tanah Gayo tanah harapan
Tanah Gayo harus tegar, 
tanah gayo harus makmur
tanah gayo harus tetap menjadi bumi diatas awan 
yang selalu sangat indah
Amin ya Allah.