Pidie Jaya, 2 Februari 2016 - Jebe KOKO, anak perusahaan dari JB Foods Limited,
bekerjasama dengan Program Produksi Kakao Berkelanjutan Swisscontact
atau SCPP, mendistribusikan premi untuk biji kakao bersertifikat untuk
152 MT biji kakao yang tertelusuri
kepada Koperasi Koka Jaya. Kombinasi menyalurkan pembayaran premi dan
memanfaatkan koperasi lokal seperti Koka Jaya sebagai unit manajemen
dari sertifikat pertanian berkelanjutan UTZ, membawa manfaat terbesar
dan nilai tambah bagi semua pihak yang terlibat:
industri, koperasi dan petani kakao.
Selama dekade terakhir, konsumen menjadi lebih sadar atas asal dan
bagaimana makanan yang mereka konsumsi diproduksi. Oleh karena itu,
kebutuhan akan biji kakao yang bersertifikasi dan tertelusuri pun
meningkat untuk memastikan bahwa produk ditanam dan dipanen
secara bertanggung jawab.
Dalam rangka meningkatkan daya saing kakao Aceh di pasar internasional,
Swisscontact melalui SCPP, mendukung petani kakao untuk meningkatkan
praktek-praktek budidaya kakao dan organisasi petani dalam proses
sertifikasi pertanian dengan UTZ.
Sejak 2012, dengan dukungan dari Pemerintah Swiss melalui Sekretariat
Negara Swiss untuk Urusan Ekonomi SECO, Swisscontact telah menjalankan
SCPP di Provinsi Aceh di kabupaten Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tamiang,
Aceh Tenggara dan Aceh Barat Daya. Di Aceh, SCPP
sendiri merupakan kelanjutan proyek Peningkatan Ekonomi Kakao Aceh
(PEKA) yang dilaksanakan pada tahun 2010 -2012. Pada akhir 2015,
sejumlah 17.547 keluarga petani kakao telah menerima pelatihan
peningkatan kapasitas melalui SCPP dan para mitra sektor swasta,
dan 2.593 petani sudah tersertifikasi UTZ.
Dari Oktober 2015 sampai Januari 2016, Swisscontact mendukung koperasi
setempat di Pidie Jaya yang mewakili petani kecil kakao di Pidie Jaya,
Bireuen dan Aceh Tamiang, untuk melakukan penjualan bersama biji kakao
sertifikasi UTZ kepada PT. Jebe KOKO, perusahaan
pengolahan kakao di Gresik-Jawa Timur, anak perusahaan dari JB Foods Limited,
perusahaan yang terdaftar di Singapura. Sebagai insentif yang
dibayarkan oleh industri untuk mendorong petani kakao untuk menghasilkan
biji berkualitas tinggi, Jebe KOKO mengucurkan
pembayaran premi pertama ke rekening bank petani untuk menghargai kerja
keras, manajemen pertanian yang berkelanjutan, dan menambah nilai pada
rantai pasokan kakao berkualitas. Pada periode penjualan Oktober 2015 -
Januari 2016 sekitar Rp. 320 juta akan dikucurkan
melalui Koperasi Koka Jaya. Koperasi kemudian akan mendistribusikan
kepada 19 pusat pembelian kakao dan selanjutnya kepada 873 petani yang
tersebar di tiga kabupaten.
"Jebe KOKO bangga bekerjasama dengan Swisscontact dalam mempromosikan
kakao yang berkelanjutan di Aceh. Kami berharap melalui dukungan
terhadap program keberlanjutan kakao di Aceh, kami dapat berkontribusi
terhadap pasokan jangka panjang biji kakao kualitas
dan pada saat yang sama meningkatkan kemajuan sosial dan ekonomi
masyarakat setempat, " ujar Tey How Keong,
CEO JB Foods Limited.
"Swisscontact telah mengembangkan sebuah model bisnis yang menjanjikan
dan menjadi tolak ukur masa depan untuk organisasi dan koperasi yang
terlibat dalam rantai nilai sertifikasi dan ketertelusuran. Kami akan
terus bekerjasama dengan Koperasi Koka Jaya untuk
memperkuat kapasitas mereka dan memperluas ruang lingkup kegiatan
mereka. Selain itu, kami akan memberikan pilihan-pilihan untuk lebih
meningkatkan situasi keuangan koperasi agar menjadi organisasi
profesional dan unit yang mendukung anggotanya, "tutup Manfred
Borer, Swisscontact Country Director Indonesia.
Tentang JB FOODS LIMITED
JB Foods Limited, sebuah perusahaan yang terdaftar di Singapura, adalah
produsen bahan kakao, dengan pabrik yang beroperasi di Malaysia dan
Indonesia, mampu mengolah sampai 145.000 ton biji kakao per tahun.
Produk kakao kami, yaitu
cocoa butter, cocoa mass, coklat bubuk, yang dijual dengan merek
"JB KAKAO" dan mengekspor produk kami ke seluruh dunia untuk pelanggan
mulai dari perusahaan internasional sampai ke konsumen.
Tentang Swisscontact
Swisscontact mempromosikan pembangunan ekonomi, sosial dan ekologi
dengan mendukung masyarakat untuk berhasil dengan mengintegrasikannya ke
kehidupan ekonomi masyarakat setempat. Didirikan pada tahun 1959,
Swisscontact menciptakan peluang bagi masyarakat untuk
memperbaiki kondisi hidup mereka sebagai hasil dari upaya mereka
sendiri. Fokus intervensi pada sektor swasta adalah penguatan rantai
nilai lokal dan global. Melalui proyeknya, Swisscontact menyediakan
akses ke pelatihan profesional, mempromosikan kewirausahaan
lokal, menciptakan akses ke penyedia jasa keuangan setempat dan
mendukung penggunaan sumber daya yang efisien dengan tujuan membuka
lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan. Di Indonesia,
Swisscontact telah berkiprah selama 42 tahun dan menjalankan 4-5
proyek-proyek besar dengan kantor perwakilan di Medan, Jakarta, Bali
dan Makassar.