Bireuen, 4 Agustus 2016 – Ribuan
petani kakao Aceh yang dilatih dalam Program Produksi Kakao Berkelanjutan
(SCPP) hari ini terima premi kedua hasil penjualan biji kakao sertifikasi
hingga 1,2 Milyar Rupiah. Kenaikan signifikan dari nilai premi pertama 380 Juta
Rupiah ini merupakan hasil kerja keras para petani kakao Aceh dalam mendongkrak
kualitas dan kuantitas biji kakaonya melalui sertifikasi kebun, manajemen
operasional dan praktik pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Tentang JB FOODS LIMITED
JB Foods Limited, sebuah perusahaan yang terdaftar di Singapura, adalah
produsen bahan kakao, dengan pabrik yang beroperasi di Malaysia dan
Indonesia dengan nama PT. Jebe Koko, mampu mengolah sampai 145.000 ton biji kakao per tahun.
Produk kakao kami, yaitu
cocoa butter, cocoa mass, coklat bubuk, yang dijual dengan merek
"JB KAKAO" dan mengekspor produk kami ke seluruh dunia untuk pelanggan
mulai dari perusahaan internasional sampai ke konsumen.
Swisscontact, Pemerintah, Swasta dan Petani dalam SCPP
SCPP dijalankan oleh Swisscontact
di Aceh dengan dukungan dana dari Pemerintah Swiss serta kolaborasi erat dengan
Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah 5 Kabupaten yakni Bireuen, Pidie Jaya,
Aceh Tamiang, Aceh Tenggara dan Aceh Barat Daya. Hingga Juni 2015, total 17.547
petani kakao di Aceh telah menerima pelatihan peningkatan kapasitas, dan 2.724
petani secara sukarela telah tersertifikasi UTZ. Secara keseluruhan di
Indonesia, saat ini lebih dari 68.000 petani telah menerima manfaat peningkatan
pengetahuan melalui program pelatihan SCPP. Untuk menjamin keberlangsungan
rantai suplai dan menstimulasi perilaku pertanian berkelanjutan petani,
Swisscontact menggandeng sektor swasta PT. JeBe KOKO, anak perusahaan dari JB Foods Limited Singapura yang berlokasi
di Gresik, Jawa Timur.
Bagi petani kakao Aceh, strategi
ini terbukti efektif. Sejak Januari hingga Juli 2016, petani telah menjual 576
metrik ton biji kakao sertifikasi dan berhak atas premi senilai 1,2 Milyar
Rupiah. PT. JeBe KOKO mengucurkan premi melalui koperasi-koperasi petani
sebagai unit manajemen pemegang hak sertifikasi UTZ. Selanjutnya koperasi
mendistribusikan premi bagi 2.045 petani yang tersebar di lima kabupaten.
Kolaborasi ini membawa manfaat dan nilai tambah bagi semua pihak yang terlibat termasuk
industri, koperasi dan khususnya petani kakao kecil. Untuk tahun 2016 saja,
total nilai premi petani kakao Indonesia yang didukung oleh SCPP telah mencapai
8 Milyar Rupiah.
“Nilai premium yang diterima oleh petani Aceh hari ini
menunjukkan bahwa praktek pertanian yang berkelanjutan dapat berkontribusi
terhadap penghidupan petani. Selain itu, menjadi pemegang hak sertifikat adalah
salah satu model bisnis yang paling menjanjikan bagi koperasi. Karena adanya
jaminan pemasukan yang memadai dan berkelanjutan bagi koperasi, yang akhirnya
akan menguntungkan anggota koperasi juga melalui fasilitas pelatihan, akses
bahan tanam dan keuangan, serta menguatkan posisi kemandirian para petani. Saya
sangat senang karena Swisscontact turut berperan serta dalam meraih kesuksesan
ini,” ucap Manfred Borer, Country Director Swisscontact Indonesia.
Ketertelusuran dan Transparansi kakao
Salman selaku Sekretaris Koperasi
Perkebunan Kakao Bireuen, salah satu koperasi lokal yang diuntungkan dari
pemasaran biji sertifikasi ini, menyatakan dukungan penuh atas kerjasama SCPP
dan PT. JeBe KOKO yang telah memberikan pendampingan kelembagaan, menyediakan
harga premium, ketertelusuran dan transparansi kakao. “Dengan aplikasi
CocoaTrace dari Swisscontact, Koperasi kami sangat terbantu dalam memonitor
pengelolaan kebun, peningkatan produksi dan penyaluran premi petani secara
transparan. Dan yang terpenting, kerjasama ini telah mengembalikan kepercayaan
petani terhadap akuntabilitas koperasi petani sebagai wadah yang menguntungkan
petani untuk jangka panjang,“ jelas Salman.
Saya ingin menyampaikan apresiasi
saya yang setinggi-tingginya kepada SCPP dan PT. JeBe KOKO yang telah sangat
mendukung petani kakao dalam menerapkan pertanian kakao yang berkelanjutan.
Saya sangat senang melihat bahwa standar UTZ dan sertifikasi bisa memberikan
nilai dan manfaat nyata secara langsung kepada petani. UTZ telah berkolaborasi
dengan Swisscontact sejak tahun 2012 melalui SCPP untuk mendukung pertanian
kakao yang berkelanjutan, dan saya berharap bahwa kolaborasi ini tetap terjaga
dan diperkuat di masa yang akan datang. Saya juga mengharapkan bahwa kesuksesan
dan praktik pertanian terbaik yang dilakukan oleh petani anggota Koperasi
Perkebunan kakao Bireuen bisa direplikasi oleh yang lainnya untuk menciptakan manfaat
yang lebih besar lagi bagi petani Aceh,” tutur Chandra Panjiwibowo, UTZ’s
Country Representative Indonesia.
“Jebe KOKO sangat senang karena kemitraannya dengan
Swissscontact telah memberikan hasil yang positif dan menggembirakan dalam hal peningkatan pengiriman
biji sertifikasi sejak awal
kemitraan bulan Oktober 2015
lalu; sehingga menghasilkan pembayaran
premi yang lebih besar
senilai 1,2 Miliar Rupiah. Kami berharap kerjasama
ini semakin erat dan lebih banyak petani
kakao Aceh yang turut
berpartisipasi untuk membuat program sertifikasi UTZ ini menjadi lebih sukses. Melalui program ini, kami akan menjalankan peran kami sebagai perusahaan
yang bertanggung jawab secara sosial untuk memperbaiki kehidupan petani kakao
dan pada saat yang sama mendukung pertanian kakao yang lebih berkelanjutan di Aceh,” ujar Mr. Tey How
Keong, CEO of JB Foods Limited.