Pertama kali didirikan pada tahun 2010, ISCC merupakan sertifikasi
internasional untuk biomassa dan bioenergi dan khususnya rantai pasokan
biofuel.
Sertifikasi
ini dikonsep untuk mengatasi isu kelestarian sosial-ekonomi yang muncul
karena biofuel cukup popular saat ini. ISCC mencakup topik-topik
seperti pengurangan emisi gas rumah kaca (GHG), pemanfaatan lahan yang
lestari, perlindungan kekayaan alam dan kelestarian sosial.
Lebih
dari 250 pihak-pihak yang terkait dari Eropa, Amerika dan Asia Tenggara
memberikan kontribusi terhadap pengembangan sertifikasi, memastikan
skema sertifikasi diterima secara universal dan praktek implementasi
skema ini.
Sertifikasi
ini berlaku di pasar Jerman dan Eropa karena sesuai dengan European
Renewable Energy Directive (EU RED) dan German Sustainability Ordinances
(BioNachV).
Renewable Energy Directive (RED)
Kewajiban
pembaharuan energi telah ada sejak tahun 2009, ketika Uni Eropa
menciptakan sebuah rencana ambisius untuk mengembangkan pembaharuan
energy yang terikat secara hukum, yang bertujuan untuk mendapatkan 20%
energi dari usaha pembaharuan , sumber energi rendah karbon pada tahun
2020. Energi yang dapat diperbaharui adalah energi yang berasal dari
angin, solar, hidro-listrik dan pasang surut daya, serta energi panas
bumi dan biomassa.
Umumnya
dikenal sebagai Renewable Energy Directive (RED), undang-undang
mewajibkan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari produksi dan
penggunaan biofuel minimal harus 35% lebih rendah dibandingkan dari
bahan bakar fosil. Pada tahun 2017, target ini akan meningkat menjadi
50%. Biofuel tidak boleh diproduksi dengan menggunakan bahan baku dari
lahan dengan nilai keanekaragaman hayati yang tinggi atau stok karbon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar