BANDA ACEH (bisnis-jabar.com): Petani kopi di Kabupaten Aceh Tengah dan
Bener Meriah bakal mendapat dana premium sosial dari fair trade sekitar Rp173
miliar pada 2012, jika penjualan kopi Gayo mencapai target yang ditentukan
perdagangan dunia.
Ketua Asosiasi Produser Fair Trade Indonesia (APFI) Mustawalad di Takengon,
Senin menyatakan, dana premium sosial itu nantinya, 25 persen diperuntukkan
bagi peningkatan produksi dan penyelamatan lingkungan dan 75 persen lainnya
dikelola petani.
Saat ini, sebut Mustawalad, jumlah petani fair trade 25.438 orang dengan
luas lahan 29.183 hektare. Dengan estimasi produksi 43.775.865 kilogram. Dari
semua ini, diperkirakan sosial fair trade Rp173 miliar selama tahun 2012.
“Dalam waktu dekat ini, saya bersama 13 orang lainnya dari berbagai koperasi
di Aceh Tengah dan Bener Meriah akan menuju Banglore, India, dalam rangka
menghadiri acara yang digelar Network of Asian Producers (NAP), tanggal 21-22
Januari 2012,” ujar Mustawalad.
Agendanya sendiri salah satunya, kata Mustawalad, adalah pengukuhan Ketua
Forum Kopi Fair Trade Asia Fasifik.
Ia mengatakan dari segi potensi dan prosek kopi Gayo sangat terbuka lebar di
pasar dunia.
“Selain disukai, menurut Fair Trade Amerika, kopi Gayo masuk salah satu kopi
termahal di dunia,” kata Mustawalad.
Selain itu, katanya lagi, saat ini, beberapa koperasi kopi di Aceh Tengah
sudah mendapat kredit lunak dari bank luar negeri seperti Islamic Development
Bank.
“Kita berharap kepada para petani kopi Gayo untuk meningkatkan mutu kopi
mereka, karena akan menguntungkan petani sendiri,” jelas Mustawalad.